Alamat / Manajemen Pusat
Jl. Sejahtera No.25, Pasteur, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40161
Senin, 09 Desember 2024
07:00 - 20:00 WIB
UGD Klinik Jatinangor
Infeksi Virus : Beda Flu Biasa dan COVID-19

Infeksi Virus : Beda Flu Biasa dan COVID-19

Masyarakat ditengah pandemic covid-19 diselimuti kekhawatiran bila mengalami gejala yang mirip dengan flu/ pilek seperti batuk pilek. Pasalnya, infeksi yang menyerang sistem pernapasan ini memiliki kesamaan akibat wabah virus Corona yang bergejala (simptomatik). Baik flu biasa maupun COVID-19 sama-sama disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan manusia. Namun, kedua virus ini berasal dari golongan yang berbeda dan memiliki karakteristik yang berbeda pula.Virus penyebab flu berasal dari golongan rhinovirus. Virus ini menyebar dari manusia ke manusia dan paling sering menyerang anak-anak atau remaja. Infeksi rhinovirus bisa terjadi sepanjang tahun, tapi paling sering di musim hujan. Sedangkan COVID-19 disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus.

Flu biasa

Flu biasa terjadi ketika rhinovirus menyerang saluran pernapasan. Umumnya, keluhan yang muncul datang dari hidung dan tenggorokan (saluran pernapasan atas). Gejala-gajalanya adalah sebagai berikut:

– Bersin-bersin
– Hidung tersumbat dan berair
– Sakit tenggorokan
– Sakit kepala ringan
– Batuk
– Demam (jarang)

Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 1–3 hari setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang sakit. Flu umumnya dapat sembuh sendiri dalam waktu 4–9 hari. Semakin kuat daya tahan tubuh, semakin cepat flu sembuh.

COVID-19 (Coronavirus Disease)

Sama seperti rhinovirus, virus Corona juga menginfeksi saluran pernapasan. Oleh karena itu, orang yang menderita COVID-19 bisa mengalami gejala yang mirip dengan flu. Meski begitu, virus Corona yang sekarang sedang mewabah lebih sering menyebabkan keluhan pada saluran pernapasan bawah. Virus Corona bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil atau menyusui serta bayi dan anak-anak. Munculnya gejala COVID-19 ini disebabkan oleh reaksi tubuh untuk melawan virus Corona. Ada 3 gejala utama (simptomatik) yang dapat muncul pada COVID-19, yaitu:

– Demam tinggi
– Batuk
– Sesak napas

Pasien juga bisa mengalami gangguan pengecapan atau penciuman, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, diare, mual, dan muntah. Namun, gejala ini tidak selalu terjadi pada pasien COVID-19.

Studi terbaru di Kanada yang diberitakan Detikcom menemukan dari ribuan anak yang dites positif COVID-19, sebagian dari mereka merasakan gejala sakit perut, kehilangan indra penciuman dan perasa, serta demam dan sakit kepala. Namun, para peneliti juga mencatat bahwa sepertiga dari anak-anak dan remaja yang positif terinfeksi virus Corona tidak menunjukkan gejala COVID-19. “Karena lebih dari sepertiga pasien anak-anak yang dites positif terinfeksi SARS-CoV-2 tidak menunjukkan gejala, maka menjadi tantangan untuk mengidentifikasi anak-anak yang mungkin terinfeksi,” ucap Dr Finlay McAlister dari University of Alberta, yang juga merupakan rekan penulis, dikutip dari WebMD.

“Banyak gejala serupa influenza (seperti batuk, pilek, dan sakit tenggorokan) yang sama, atau lebih umum pada anak-anak yang dites negatif untuk SARS-CoV-2,” tulis peneliti.
Dalam studi ini, mereka meneliti sebanyak lebih dari 2.400 anak di Provinsi Alberta, Kanada, yang dites COVID-19 pada 13 April hingga 30 September 2020. Para peneliti menemukan, kehilangan indra penciuman dan perasa tujuh kali lebih tinggi terjadi pada anak-anak yang positif COVID-19. Sementara gejala sakit perut terjadi lima kali lebih tinggi dan sakit kepala dua kali lebih tinggi. Sedangkan gejala demam, 68 persen lebih mungkin terjadi pada anak-anak dengan hasil tes positif COVID-19.
Peneliti juga menemukan, kombinasi gejala sakit kepala, sakit perut, dan kehilangan indra penciuman dan perasa kemungkinan 65 kali lebih tinggi terjadi pada anak-anak yang dites positif COVID-19, dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki gejala tersebut.

Infeksi virus Corona bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga yang sangat berat dan mengancam nyawa. Gejala COVID-19 yang ringan memang bisa mirip dengan gejala flu biasa. Oleh karena itu, Anda perlu lebih jeli mengenali perbedaannya, berdasarkan penjelasan di atas.
Bila Anda mengalami gejala-gejala flu, terutama yang tidak sembuh lebih dari 1 minggu dan disertai demam tinggi, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

Tanya Dokter Eps 11 Tahun 2020 tentang Batuk Pilek Pada Anak Tips and Trik bersama dr. Dhany Kartika Sari, Kepala Regional Bandung Klinik Jejaring Padjadjaran (Klinik Kiara Husada dan Klinik Itenas) adalah hasil kerjasama yang dapat disimak pula Live On Air di Radio 107,5 PRFM News Channel Bandung setiap Selasa Malam pukul 20.00 WIB.

Selengkapnya dapat dilihat di https://www.youtube.com/playlist?list=PL4zVorNLafU1MFjRB6qlweQCPj5V0e57A

Silahkan tinggalkan pertanyaan di kolom komentar untuk konsultasi ONLINE & TANYA DOKTER

POLIKLINIK
DOKTER JAGA
DARURAT
STATISTIK
TESTIMONI