Sepanjang sejarah umat manusia imunisasi merupakan salah satu pencapaian yang gemilang dalam perbaikan kesehatan masyarakat. Vaksin yang digunakan dalam program imunisasi rutin di tiap negara dijamin aman dan efektif apabila diberikan dengan cara yang benar sesuai dengan SOP. Walaupun demikian pemberian vaksin ke dalam tubuh manusia tidaklah seratus persen bebas dari resiko dan efek simpang, kadang-kadang masih bisa terjadi setelah pemberian imunisasi. Agar program imunisasi dapat mencapai hasil yang baik maka adanya kepercayaan masyarakat bahwa vaksin yang diberikan aman merupakan kunci keberhasilan yang harus diupayakan terus menerus.
Setiap tahun, milyaran dosis vaksin diberikan melalui program imunisasi di seluruh dunia. Vaksin dirancang untuk merangsang respon imun di tubuh manusia, dan tidak dapat dielakkan lagi bahwa reaksi ini bisa menimbulkan risiko kesehatan terhadap sejumlah kecil penerima vaksin. Risiko ini jauh lebih kecil dari padamanfaat yaitu perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dengan berbagai konsekuensinya.
Dalam menjelaskan risiko dan manfaat vaksin dengan sejelas-jelasnya kepada orang tua, wali dan penerima vaksin memerlukan komunikasi yang efektif dan keterampilan interpersonal dari tenaga kesehatan terlatih dalam program imunisasi dan para pendidik seperti guru.
Mengenal Secara Tepat Tentang imunisasi
Kesehatan buat hati anda adalah harta yang tidak tergantikan. Namun, masih banyak di antara kita yang tidak melakukan atau meremehkan manfaat dari melakukan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini diperburuk dengan beredarnya mitos bahwa melakukan vaksinasi dapat membahayakan kesehatan anak. Tentu ini adalah hal yang tidak tepat dan dapat membahayakan kesehatan buah hati dan anak anak kita. Oleh karena itu, akan dibahas secara tepat tentang pengertian,proses yang terjadi di dalam badani,manfaat dan penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan pengimunan.
Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk membentuk atau meningkatkan kekebalan tubuh, baik orang dewasa maupun anak-anak, terhadap suatu penyakit. Tujuan pemberian imunisasi adalah untuk mencegah penyakit tertentu atau menghindari risiko munculnya gejala yang berat saat terserang suatu penyakit.
Salah satu bentuk imunisasi adalah dengan pemberian vaksin. Vaksin merupakan suatu antigen atau benda asing yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk menghasilkan reaksi kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Vaksin biasanya berisi mikroorganisme, misalnya virus atau bakteri, yang sudah mati atau masih hidup tetapi dilemahkan. Vaksin juga bisa berisi bagian dari mikroorganisme yang bisa merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali mikroorganisme tersebut.
Bila diberikan kepada seseorang, vaksin akan menimbulkan reaksi sistem imun yang spesifik dan aktif terhadap penyakit tertentu, misalnya vaksin flu untuk mencegah penyakit flu dan vaksin COVID-19 untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2. Biasanya, vaksin dimasukkan ke dalam tubuh manusia dengan cara disuntik.
Menkes menyebut ada 5 jalur pengadaan vaksin COVID-19 yang sudah diamankan. Sekitar 660 juta dosis sudah didapat melalui jalur bilateral maupun multilateral.
Ia juga menjelaskan, tahap pertama vaksinasi akan ditujukan pada 1,3 juta tenaga kesehatan pada periode Januari-April 2021. Tahap selanjutnya adalah untuk petugas layanan publik sekitar 17,4 juta orang, lalu lansia sekitar 21,5 juta orang.
Rincian pengadaan vaksin COVID-19 dan perkiraan jadwal kedatangannya di Indonesia adalah sebagai berikut:
- Sinovac
3 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi (Desember 2020)
122 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk (Desember 2020-Januari 2022)
100 juta dosis masih opsional (September 2021-Maret 2021)
- Novavax
50 juta dosis vaksin (Juni 2021-Maret 2022)
80 juta dosis masih opsional (Juni 2021-Maret 2022)
- COVAX/GAVI
54 juta dosis vaksin (Kuartal II 2021-Kuartal I 2022)
54 juta dosis vaksin masih opsional (Kuartal II 2021-Kuartal I 2022)
- AstraZeneca
50 juta dosis vaksin dalam finalisasi (Kuartal II 2021-Kuartal I 2022)
50 juta dosis vaksin masih opsional (Kuartal II 2021-Kuartal I 2022)
- Pfizer/BioNTech
50 juta dosis vaksin dalam finalisasi (Kuartal III 2021-Kuartal I 2022)
50 juta dosis vaksin masih opsional (Kuartal III 2021-Kuartal I 2022)
Manfaat Dari Vaksinasi
Pada dasarnya vaksinasi ini dibuat untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada penyakit yang dapat dicegah. Selain ini, terdapat juga manfaat yang dapat anda peroleh dengan pembahasan sebagai berikut:
- Mencegah tubuh dari serangan penyakit yang menular
- Menghilangkan penderitaan yang disebabkan oleh penyakit berbahaya
- Memberikan rasa aman dan nyaman di hati kepada keluarga dan anak
- Menciptakan generasi dan lingkungan yang sehat dengan terbebas dari penyakit berbahaya
Penyakit Yang Dapat Dicegah
Antibodi yang didapatkan dari vaksinasi ini bersifat spesifik yang artinya penyakit yang dapat dicegah oleh Vaksinasi ini disesuaikan dengan jenis antigen yang telah dimasukkan ke dalam tubuh. Berikut ini merupakan contoh penyakit yang dapat dicegah oleh Vaksinasi:
- Vaksin Bacillus Calmette Guerin (BCG) dapat mencegah TBC
- Vaksin DPT dapat mencegah Difteri, Pertusis dan Tetanus
- Vaksin Hepatitis B dapat mencegah Hepatitis tipe B
- Vaksin Campak dapat mencegah penyakit Campak
- Vaksin Polio dapat mencegah penyakit Poliomilitis
Bangsa Yang Sehat Ada di Tangan Anda
Generasi yang sehat dan kuat merupakan impian dan tujuan awal dari vaksinasi. Oleh karena itu penting untuk anda ketahui bahwa kontraversi dan mitos yang beredar tentang buruknya Vaksinasi itu tidaklah benar. Vaksinasi secara lengkap dapat membantu buah hati anda mencapai masa depan yang sehat, aman dan cerah. Dengan ini kita berharap untuk berkontribusi terhadap kemajuan kesehatan bangsa dan negara untuk generasi yang lebih baik.
KONTRA INDIKASI
Keadaan tertentu yang merupakan suatu prosedur medis, misalnya vaksinasi dengan vaksin tertentu, tidak dianjurkan. Kontra indikasi bisa permanen misalnya alergi terhadap komponen vaksin, atau sementara, misalnya demam akut. terhadap vaksinasi adalah keadaan tertentu yang jarang pada seseorang dimana terjadi peningkatan risiko terjadinya reaksi simpang. Mengabaikan kontra indikasi dalam pemberian imunisasi dapat menimbulkan reaksi simpang serius yang tidak diinginkan. Kebanyakan kontra indikasi bersifat sementara sehingga vaksinasi dapat dilakukan lagi dikemudian hari.
Kontra indikasi yang mutlak diperhatikan terhadap semua jenis vaksin adalah riwayat reaksi alergi berat terhadap vaksin atau konstituen vaksin. Perhatian khusus (precautions) bukanlah kontra indikasi tetapi merupakan kondisi yang harus dipertimbangkan dalam menentukan manfaat dan risiko vaksinansi. Peringatan yang tertulis dalam label vaksin terkadang oleh petugas ditafsirkan sebagai kontra indikasi mutlak. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya cakupan imunisasi kerena terjadi missopportunities (kehilangan kesempatan untuk mendapatkan imunisasi).
Tanda-tanda reaksi alergi
Petugas imunisasi harus mengenal setiap gejala alergi agar dapat melakukan tindakan segera.
Komentar Terbaru